Purwokerto – Tim Riset Institusional Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) mendiseminasikan hasil riset mereka pada Kamis (25/9) dalam International Conference on Multidisciplinary Approaches for Sustainable Rural Development 2024 yang digelar oleh Unsoed. Konferensi ini menjadi ajang pertukaran ilmu dan inovasi lintas disiplin untuk mendukung pembangunan pedesaan yang berkelanjutan.
Tim RISIN LP3M Unsoed yang beranggotakan Ketua dan Sekretaris LP3M, Koordinator Pusat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Koordinator Pusat Pengembangan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi (TI), Koordinator Pusat Analisis, serta Sub Koordinator Tata Usaha (TU) menghadirkan tema “Evaluating the Impact of MBKM Policy on Learning Outcomes at UNSOED”. Riset ini berfokus pada evaluasi implementasi kebijakan MBKM terhadap hasil belajar mahasiswa di Unsoed, termasuk dalam hal magang, studi independen, pertukaran mahasiswa, serta asistensi mengajar.
Sekretaris LP3M Unsoed, Dr. Wisnu Widjanarko, menyampaikan bahwa riset ini memungkinkan Unsoed untuk memetakan minat belajar mahasiswa di luar kampus. “Dengan adanya riset ini, kami dapat mengetahui bagaimana minat mahasiswa dalam mengikuti program MBKM baik dalam bentuk magang, studi independen, pertukaran mahasiswa, maupun asistensi mengajar. Selain itu, riset ini juga membantu dalam memastikan bahwa capaian pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum dapat terpenuhi,” ujar Dr. Wisnu Widjanarko.
Lebih lanjut, Dr. Wisnu menambahkan bahwa program MBKM memberikan mahasiswa kesempatan untuk mendapatkan pengalaman nyata di masyarakat, industri, dunia usaha, dan dunia kerja. “Program ini tidak hanya memberikan pengalaman dalam konteks yang otentik, tetapi juga memberikan kontribusi pada pengembangan kompetensi mahasiswa yang lebih luas dan mendalam,” tambahnya.
Riset ini menekankan pentingnya mengintegrasikan pengalaman belajar di luar kampus untuk mencapai outcomes pembelajaran yang lebih baik dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Dengan demikian, Unsoed dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan yang mampu menjawab tantangan global, sekaligus berkontribusi pada pembangunan pedesaan yang berkelanjutan.
Konferensi ini dihadiri oleh akademisi, praktisi, serta peneliti dari berbagai negara, menjadikan forum ini sebagai ajang yang strategis bagi Unsoed untuk memperkenalkan hasil riset mereka serta memperluas jaringan kerja sama internasional.
Diseminasi ini menjadi bukti nyata komitmen Unsoed dalam mendukung implementasi kebijakan MBKM secara holistik dan berkelanjutan, dengan harapan dapat menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan dan tuntutan global.